Menghormati tetangga
dan berprilaku baik terhadap mereka. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam
bersabda, sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu :
“....Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia
memu-liakan tetangganya”. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “hendaklah ia
berprilaku baik terhadap tetangganya”. (Muttafaq’alaih).
Bangunan yang kita
bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak membuat mereka tertutup dari sinar
mata hari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak
atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
Hendaknya Kita
memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di rumah. Kita jaga harta dan
kehormatan mereka dari tangan-tangan orang jahil; dan hendaknya kita ulurkan
tangan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan, serta memalingkan
mata kita dari wanita mereka dan merahasiakan aib mereka.
Tidak melakukan suatu
kegaduhan yang mengganggu mereka, seperti suara radio atau TV, atau mengganggu
mereka dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi
mereka. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “Demi Allah,
tidak beriman; demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman! Nabi
ditanya: Siapa, wahai Rasulullah? Nabi menjawab: “Adalah orang yang tetangganya
tidak merasa tentram karena perbuatan-nya”. (Muttafaq’alaih).
Jangan kikir untuk
memberikan nasihat dan saran kepada mereka, dan seharusnya kita ajak mereka
berbuat yang ma`ruf dan mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan
nasihat baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
Hendaknya kita selalu
memberikan makanan kepada tetangga kita. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam bersabda kepada Abu Dzarr: “Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur
(daging kuah), maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu”. (HR.
Muslim).
Hendaknya kita turut
bersuka cita di dalam kebahagiaan mereka dan berduka cita di dalam duka mereka;
kita jenguk bila ia sakit, kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik
bila menjumpainya; dan hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Hal-hal
seperti itu mudah membuat hati mereka jinak dan sayang kepada kita.
Hendaknya kita tidak
mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan jangan pula bahagia bila mereka
keliru, bahkan seharusnya kita tidak memandang kekeliruan dan kealpaan
mereka.
Hendaknya kita sabar
atas prilaku kurang baik mereka terhadap kita. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam bersabda: “Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah.... –Disebutkan
di antaranya- :Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu)
oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah
oleh kematian atau keberangkatannya”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh
Al-Albani).
0 komentar:
Post a Comment
Udah baca artikel nya? Gimana pendapat kalian? Ayo comment selama masih gratis haha. Jangan jadi silent reader bro :)